Cak Jahlun adalah orang yang katrok. Ia belum pernah tahu mall. Ia ingin sekali melihat isi mall. Diapun minta bantuan Paijo untuk mengantarnya jalan-jalan ke mall. Paijo menyanggupinya.
Mereka pura-pura pilih pakaian. Kebetulan ibu muda tersebut punya selera yang sama. Pilih sini ketemu, pilih sana ketemu, akhirnya ibu itu menghardik mereka, supaya tidak mengikutinya.
Keduanya lalu menjauh. Ketika di depan kasir, kebetulan Cak Jahlun dan Paijo pas berada di belakang ibu muda tadi. Tanpa diduga, ibu muda tersebut kehilangan dompetnya. Tanpa ba bi bu lagi si ibu menuduh Cak Jahlun dan Paijo yang telah mengambil dompetnya karena dari tadi mengikutinya terus. Seorang Ibu lain mengusulkan agar tidak cepat menuduh dan memintanya untuk bertanya kepada orang yang di rumah, mungkin ketinggalan. Tapi ibu muda itu tetap ngotot menuduh Cak Jahlun dan Paijo yang telah mengambilnya.
Mendapat tuduhan seperti itu Cak Jahlun pucat pasi takut bukan kepalang. Seumur-umur baru sekarang jalan-jalan ke mall dan langsung dapat musibah.
Di dalam mall itu mereka berdua dimaki habis-habisan. Pak satpam pun ikut membantu. Seorang bapak datang menghampiri mereka. Ternyata dia suami ibu yang menuduh tadi. Dia mengatakan kalau dompetnya terbawa olehnya.