Oleh: Silmi Adawiyah*
Orang yang doanya tidak diijabah oleh-Nya tidak bisa dijadikan standart nasional bahwa dirinya bukanlah orang saleh. Jika ia bersabar dan menyadari akan dosa-dosa yang diperbuat, bisa jadi ia adalah orang yang lebih baik daripada orang yang doanya diijabah oleh-Nya. begitu pula dengan orang yang belum diijabah doanya, lantas ia bersabar dan menyadari bahwa Allah adalah dzat yang Maha Mengetahui, Allah sengaja tidak memberi karena Allah mengerti ini yang terbaik. Potret orang yang seperti itu yang disebutkan sebagai orang yang lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah daripada orang yang doanya diijabah oleh-Nya.
Dalam kitab Shaidul Khatir, karya Imam Ibn Al Jauzi disebutkan:
وهناك أعلى من هؤلاء يسألون فلا يجابون وهم بالمنع راضون
“Ada yang lebih tinggi kedudukannya di sisi Allah daripada orang yang doanya selalu maqbul, yaitu orang yang kalau doanya belum diijabah, ia berkata “aku yang pendosa ini memang tak layak diijabah” atau berkata “mungkin yag terbaik bagiku adalah tak diberi.”